Label

Senin, 17 Desember 2012

Teruntuk Pegawai Diperbantukan


Terkadang kita mengeluh kenapa proses pengangkatan ini begitu lama. Kita Menunggu. Iya Menunggu dan menunggu dengan segenap kesabaran ditemani berbagai harapan-harapan yg terkadang palsu dan isu-isu silih berganti yang bikin jiwa tidak tenteram.

Menunggu.
Sebuah kata yang begitu menjemukan.
Masih menunggu. Ya mungkin sebagian dari kita sudah mulai merasa nyaris tidak sanggup. Karena berbagai himpitan dari berbagai faktor. Rasanya masa menunggu ini menjadi lamaaaaa sekali.

Tapi coba kita lihat sekitar kita.
Ibu-Ibu berbaju oranye yang menyapu pinggir-pinggir jalanan kota penuh debu.
Bapak-bapak mendorong-dorong gerobak sampahnya sambil sesekali mengangkut sampah basah dan kering dari tong sampah milik warga..
Anak-anak menyanyi alakadarnya meloncat dari satu bis ke bis lainnya tanpa alas kaki.
Preman-preman berbaju kusam menyanyi sambil meminta uang dengan kalimat agak mengancam.
Para pemuda yang menggali tanah di sepanjang jalan untuk perbaikan kabel listrik dan telepon dengan baju penuh tanah merah basah.
Para kuli bangunan yang membangun perumahan dibawah terang benderang teriknya matahari yang membakar kulit hingga legam. 
Adakah yang mereka tunggu??
Apakah mereka menunggu untuk menjadi pegawai negeri di instansi yang begitu terhormat ini??
Jawabannya adalah TIDAK.
Mereka hanya menunggu upah hasil kerja keras hari itu  untuk dapat mengisi perut mereka.

Bandingkan dengan kita. Betapa mewah penantian kita yang dengan suasana dingin AC dikantor sementara kita, sembari menggunakan internet kantor, serta bekerja yang sementara bisa kita kerjakan dengan baju yang rapih. Menunggu peresmian diri kita menjadi seorang pegawai negeri Kementerian Keuangan. Mereka tidak menunggu seperti kita. 

Jadi berapa beruntungnya kita. Menunggu. Menunggu sesuatu yang Insya Allah pasti dan indah.
Betapa kita harus bersyukur ada sesuatu yang kita tunggu.

Kemudian hati kecil ini berontak
"Yah kita kan nunggu hasil kerja keras kita sendiri"

Tapi, merekapun yang tertatih-tatih di jalanan penuh debu dan bau keringat itu juga ingin kok bekerja keras. Seandainya mereka punya kesempatan pasti mereka mengangguk untuk belajar secara formal dengan semangat.

Kemudian hati kecil ini ada yang berontak lagi:
"Yah daftar sekolah dong, kuliah kek, kan ada tuh kuliah gratis, kita aja begitu"
Nah itulah beruntungnya kita. Kita punya informasi yang pada akhirnya bisa membuat kita tahu ada kampus seindah itu. Seindah STAN.

Kemudian sudut hati kecil ini ada yang berontak lagi:
"Kita juga kan udah bersaing penuh perjuangan, bersaing dengan ratusan ribu orang untuk bisa diterima di kampus impian itu, diseleksi alam pula tiap semester ada sistem Drop Out , wajarlah"

Nah sekali lagi itulah beruntungnya kita. Kita dianugerahi otak yang Alhamdulillah mungkin lebih, selain itu kita punya lingkungan dan keluarga yang mendukung dan memberi semangat.

Mereka juga ingin. Ingin sekali. Tapi mereka tidak tahu. Mereka tidak memiliki akses terhadap informasi itu. Kalaupun mereka punya otak yang cerdas mereka tidak berkembang karena kurang dukungan dari lingkungan. MEREKA TIDAK SEBERUNTUNG KITA.

Jadi betapa kita harus sadari, kita adalah sekumpulan orang-orang yang begitu beruntung.
Kita teramat beruntung.
Beruntung menunggu sesuatu yang cukup pasti akan menjamin hidup kita kedepannya. 
Sampai kita tua kelak. Insya Allah.
Cukup mengeluhnya.
Bersabarlah kawan.
Sungguh Allah telah begitu baik kepada kita dan membuat kita menunggu sampai titik ini.
Kita adalah sekumpulan manusia-manusia yang menjunjung rasa syukur setinggi-tingginya karena kita masih punya sesuatu yang kita tunggu. Terma kasih ya Allah atas penantian yang indah, adem, dan mewah ini. Alhamdulillah.

Sabtu, 15 Desember 2012

Penempatan Definitif

Mungkin orang-orang yang tidak memilih jalan hidupnya untuk menjadi seorang abdi negara tidak akan bisa merasakan deg-deg serr nya detik-detik penempatan.

Jantung ini rasanya mau copot tiap ada yg bilang "malam ini pengumuman!" Huaah dan ternyata gak ada pengumuman. Lega rasanya -_- Yap! pengumuman menjadi hal yg sangat marak isu. Tanggal segini tanggal segitu. Hari ini. Besok. Malam ini. Tapi nyatanya Zonk! dan saya bersyukur :)

Penempatan ini sebenernya ditunggu-tunggu, dinanti-nanti. Tapi mungkin saya sedang berada di zona nyaman dan merasa tidak siap untuk keluar dari zona itu. Jadi saya senang kalau pengumumannya ditunda-tunda *dijitak anak seangkatan*

Orang luar sih dengan santainya  cuma bisa bilang..
"Ooh kapan nih penempatan?"
"Seluruh Indonesia ya?"
"Kalimantan atau Papua nih? *sambil terkekeh*"
"Enak lah jalan-jalan dulu mumpung masih muda"
Yah begitulah memang kalau gak merasakannya sendiri. 

Bahkan waktu kakak kelas kami penempatan pun, kami belum kepikiran. Santai kayak dipantai. Cuma berkata "Oh kak blabla penempatan disana" "Oh kak Blibli penempatan disitu" "Oh kak bleble penempatan di sono jauh amat ya, cemungudh" (dengan muka datar atau sok simpati) :))

Jangankan melihat kakak kelas, melihat diri kami sendiri saja kami santai. Dulu. Waktu kami menandatangani kertas bermaterai 
'siap ditempatkan dimana saja di seluruh Indonesia'
 Tanpa pikir panjang, kami tanda tangan saja sambil cengengesan.

Dan sekarang, saat kami dihadapkan dengan momen-momen penempatan. Disaat kami melihat dengan mata kepala kami sendiri teman-teman satu angkatan, sahabat-sahabat mulai berangkat satu persatu ke daerah asing bahkan sama sekali asing. Nama-nama tempat yang kami pikir hanya sekedar pelajaran hapalan IPS waktu SD. Ada sesuatu yang mengganjal di kerongkongan ini. Rasanya seperti tercekat melihat mereka menulis status di media sosial yang berisi salam perpisahan. Ya teman-teman dari BPKP memang sudah terlebih dahulu pengumuman penempatan dan tidak ada pilihan bagi mereka selain di Luar Pulau Jawa. . . . .

Seandainya diizinkan memohon.
"Tak bisakah kami tetap dekat dengan orang-orang tersayang?? Kami janji kami tidak akan korupsi. :) "
Apa hubungannya dengan korupsi?hehe~ Korupsi itu mutlak tidak boleh ada. Tapi sepertinya itu gak mungkin Indonesia butuh kalian. Butuh kita. Permasalahannya adalah pemerataan dan kebutuhan atas pegawai. 

Wajar kan yaa galau? Walaupun ada temen saya yang bilang "Toh bukan mau pindah keluar angkasa ini" Yah mungkin dia ngomong gitu juga sedang berjuang melawan kegalauannya" :p  *tetep*
Masalahnya disana itu bukan sehari dua hari broo bukan seminggu dua minggu tapi beberapa tahun kedepan dan entah kapan kembali lagi. 

"Berharap yang terbaik bersiap untuk yang terburuk" 
Tapi Insya Allah di dunia ini gak ada yang terburuk selama kita masih punya Tuhan di hati kita. masih punya Allah.

Semangat untuk kita semua. :|

Senin, 05 November 2012

Menjadi Layak untuk Dicinta

Pernah gak kita ingin dicintai oleh seseorang? Pernah ga kita berharap diperjuangkan oleh seseorang untuk dimiliki? Tanpa mikir emangnya seberapa berharga sih kita ini? Tanpa mikir seberapa layak sih kita untuk dicintai dan diperjuangkan.

Seharusnya kita atau mungkin saya lebih tepatnya, mengukur diri atau lebih halusnya memantaskan diri terlebih dahulu. Jadi orang yang berharga yang layak untuk dicinta pantas untuk diperjuangkan memilikinya. Bukan layak karena kita merasa layak. Tapi layak yang sebenar-benarnya layak. (kusut :P) 

Gimana sih caranya jadi layak untuk dicintai? Jadi berharga. Jadi bernilai. Jadi seseorang yang pantas untuk diperjuangkan. Apakah tergantung kita ingin bernilai untuk siapa? Jangan. Jangan tergantung. Pakailah ukuran yang pasti. ukuran Allah.

Bernilai di mata Allah adalah dengan amar maruf nahi munkar.. Bernilai dimata manusia adalah bermanfaat untuk manusia lainnya membantu demi kebaikan.. Bernilai dimata (calon) pendamping adalah menjaga kesucian diri dari yang bukan muhrim.. Bernilai dimata suami adalah menjadi istri shalihah pintar mengurus keluarga dan menyenangkan suami. (waah gak nyangka bisa ngetik gini :P)

Misalnya kita ingin segera ada yang meminang kita. Yah umur-umur segini emang lagi marak-maraknya temen-temen pada nyebar undangan yah. Tapi apa kita udah layak untuk jadi seorang istri? Lah ngupas mangga aja masi gak bener, masih sering kulitnya ga kekupas bersih misalnya. (pengalaman pribadi mel? :D )
Terus kalau udah jadi istri berarti udah siap juga jadi seorang ibu. Apa beneran udah siap? Apa beneran udah layak jadi seorang ibu yang baik untuk anak-anak kita kelak? Lah ngadepin temen yang aneh aja masih suka emosian. Kan mesti banget tuh punya ilmu kesabaran tingkat tinggi buat mendidik anak. Buat menghasilkan anak yang shalih dan shalihah serta berguna bagi nusa dan bangsa.

Memang sih kalau ditanya siap mah susah. Rasanya gak akan pernah siap. Makanya itu kita harus bersiap-siap. Iya bersiap-siap.

Bukan hal yang mudah untuk memantaskan diri karena standar pantas setiap orang memang berbeda-beda. Ada yang ingin dapet jodoh yang ganteng lah yang cantik lah. Kalau dipikir-pikir urusan fisik mah gak akan ada habisnya. Seganteng-gantengnya Tomingse pasti ada yang lebih ganteng lagi. Secantik-cantiknya Luna Maya atau Putri Ajang Kecantikan sekalipun pasti ada yang lebih cantik lagi.

Terus gimana nih? yah tampil apa adanya jaga kebersihan rajin senyum udah itu aja kalau ngomongin fisik mah. Kalau mau lebih bagus lagi, rajin wudhu, rajin Dhuha, rajin Tahajjud, rajin puasa sunah, hiasi bibir dengan rajin dzikir, indahkan mata dengan rajin baca Al-Quran.  Insya Allah kecantikan dari dalam akan memancar. Kalau yang wanita pake hijab biar layak dicinta sama pria baik-baik. :)

Kalau memantaskan diri biar dapet orang yang baik ya jadi orang baik. Jarang banget ada orang jahat pemabok, tukang judi, tukang tato, tukang zina berjodoh sama muslimah shalihah. Kalaupun ada ya paling adanya di film-film ya gak?

Terkadang mikir apa harus jadi lebih centil lebih genit lebih perhatian sama lawan jenis biar dapet jodoh. Astaghfirullah salah banget sampe kepikiran begitu. Gak, gak perlu kayak gitu cukup jadilah wanita baik-baik yang bisa menjaga harga diri dan kehormatan dari pria-pria yang belum halal. Pria yang baik pasti tau mana yang baik buat dirinya. Gak perlu memaksakan diri untuk jadi genit, centil, cari perhatian, atau sok perhatian dll. Toh kalau udah halal nanti juga bisalah jadi so sweet dengan sendirinya. Udah kodratnya wanita kok emang manja-manja perhatian gitu. Nanti kalau udah halal juga bakal masakin suami kan. Gak mungkin engga. Ya kan.? :P

Yah wanita-wanita yang genit + centil untuk laki-laki yang genit + centil dan wanita wanita yang baik lagi menjaga diri untuk laki-laki yang baik lagi menjaga diri. Sepakat? :))
Karena harimau jodohnya harimau, ayam jodohnya ayam, kelinci jodohnya kelinci, semut jodohnya semut. Ya gitu makhluk yang sejenis akan berjodoh dengan makhluk lawan jenis yang sejenisnya. (nahloh ribet :P)

Yah intinya diinikmatin aja proses dari menanti, jatuh hati, taaruf, patah hati, menanti lagi. Jangan lupa terus berdoa dan memantaskan diri.
Kalau kita emang pantas dan layak dimiliki pasti ada yang sedang galau menanti dan berupaya untuk memiliki kita. Kalau kita emang layak diperjuangkan pasti akan ada yang memperjuangkan cintanya pada kita. Dan harus diingat juga, kalau si-dia yang kita harapkan tetap tidak berupaya untuk memiliki kita atau tidak maksimal memperjuangkan kita berarti Allah sudah menyiapkan seseorang yang lebih baik dan layak untuk kita. Kembali ke takdir bahwa Allah memang sudah menetapkan jodoh kita dan tugas kita adalah menjadi layak dicinta, dan siap saat waktu itu tiba. Amiin ya Rabbal Alamiin.

Yuk terus belajar, memperbaiki diri dan berupaya untuk menjadi layak dicinta oleh seseorang yang layak :))

Bismillahirohmanirrohiim

Senin, 29 Oktober 2012

Selamat Hari Oeang ke-66 RI (Gerak Jalan Indah)




           Hari Oeang?? Pertama kali saya melihat surat masuk perihal hari Oeang saya datar-datar saja (maklum anak baru^^" ). Saya lanjutkan menekan tuts-tuts pada keyboard menginput satu demi satu surat yang masuk ke Direktorat saya. Setelah saya lulus dari kampus Ikatan Dinas, Alhamdulillah saya mendapatkan penempatan di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dengan penempatan sementara pada  Direkorat ini di bagian TU yang menangani berbagai surat masuk. Tidak lama kemudian saya sadari hari Oeang adalah hari yang sangat bersejarah bagi Republik Indonesia.
Oeang Republik Indonesia atau ORI adalah mata uang pertama yang dimiliki Republik Indonesia setelah merdeka. Pemerintah memandang perlu untuk mengeluarkan uang sendiri yang tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah tapi juga sebagai lambang utama negara merdeka.
               Resmi beredar pada 30 Oktober 1946, ORI tampil dalam bentuk uang kertas bernominal satu sen dengan gambar muka keris terhunus dan gambar belakang teks undang-undang. ORI ditandatangani Menteri Keuangan saat itu A.A Maramis . Pada hari itu juga dinyatakan bahwa uang Jepang dan uang Javasche Bank tidak berlaku lagi. ORI pertama dicetak oleh Percetakan Canisius dengan desain sederhana dengan dua warna dan memakai pengaman serat halus. (sumber: Wikipedia)
                Kementerian Keuangan memperingati Hari Oeang dengan meriah. Menyambut Hari Oeang, Kementerian Keuangan mengadakan berbagai lomba dan pertandingan antar unit eselon I di Kementerian Keuangan. Lomba dan Pertandingan ini dimaksudkan untuk mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan antar keluarga di Kementerian ini. Unit Eselon I sekaligus peserta pertandingan diantaranya:
1.       Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
2.       Direktorat Jenderal Pajak
3.       Direktorat Jenderal Anggaran
4.       Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
5.       Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
6.       Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
7.       Badan Kebijakan Fiskal
8.       BAPEPAM-LK
9.       Inspektorat Jenderal
10.   Sekretariat Jenderal
11.   Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
12.   Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Pertandingan yang dilaksanakan pun beraneka ragam, mulai dari sepak bola, voli, tennis, paduan suara, tarik tambang, gerak jalan indah, lomba barisan pleton upacara, dll. WAAH terbayang kan serunya?! betapa gengsi antar unit eselon 1 Kementerian Keuangan akan dipertaruhkan dalam berbagai pertandingan yang sportif serta menghibur. Tanpa saya sangka, saya yang anak baru di kementerian ini juga dilibatkan dalam acara akbar ini. Wah cukup kaget juga ketika kami anak “hitam-putih” semacam diberikan tanggung jawab untuk membawa nama harum Unit Eselon 1 kami yaitu Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lewat pertandingan gerak jalan Indah.
Pertama kali mendengar kata “gerak jalan indah" saya bertanya-tanya ini maksudnya gerak jalan sambil nari-nari gitu? Pake kostum yang indah-indah gitu? Wah tidak terbayang. Dengan sedikit audisi kecil-kecilan kami para pegawai muda alias pegawai baru disuruh berteriak. Siapa yang suaranya lantang akan masuk barisan yang terdiri atas 20 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Wohoo~
Seiring dengan berjalannya waktu, terdapat semacam seleksi alam, dari yang awalnya kami berlatih dengan jumlah yang tidak tentu dan melebihi kuota sampai akhirnya menjadi genap 30 orang dan saya termasuk didalamnya. Sejak saat itu, kami berlatih di sela-sela jam kantor. Karena dirasa kurang efektif, diturunkanlah Surat Tugas Latihan untuk kami. Wah betapa bangga sekaligus merasa agak ada sedikit beban. Betapa tempat saya bekerja ini begitu mengharapkan kami dapat membawa harum DJBC dihadapan Bapak Menteri Keuangan RI. Pasalnya Lomba Gerak Jalan Indah ini disaksikan langsung oleh Bapak Menteri Keuangan RI pada tanggal 21 Oktober 2012 dan akan diumumkan hari itu juga pemenangnya.
                Singkat cerita, setelah dilatih oleh kakak kelas kami yang baik hati (Bang Ogi dan Bang Yosep) juga dilatih oleh pelatih dari biiiip(*sensor) serta biiiip (*sensor) dan berlatih efektif selama sekitar 1 minggu (bukan psywar) hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. *Hehe gak mau kasih tau rahasia kemenangan banget yah :p
Awalnya kami merencanakan tampil dengan kostum ala-ala broadway klasik gitu. Tapi berkat dukungan penuh dari Ditjen BC ini kami tampil dengan kostum yang sangat meriah. Kalau dipakai sendirian sih bakalan malu banget kali ya jalan-jalan pake baju gini-.-“ Bahkan saat kami berjalan menuju tempat tampil di Stadion Bea Cukai Rawamangun saja sudah berapa banyak anak kecil terbengong-bengong sampai nangis melihat kami (looh? kenapa dek? :p) tapi berhubung makenya rame-rame rasanya kami jadi percaya diri Luar Biasa. Yakin? Yakin banget!!

Alhamdulillah dengan dikomandani oleh Pak Awan kami pun tampil memukau dan berkilau diiringi teriakan serta riuh tepuk tangan dari para penonton. Wohoo..Saya tidak mendengar begitu jelas apa komentar dari Bapak Menteri Keuangan RI sesaat setelah kami tampil karena terlalu excited dan ngos-ngosan hehe. Seingat saya beliau berkata "tidak bisa ngomong apa-apa lagi, speechless". Gimana gak speechless orang Bea Cukai yang terkenal tegas dan tegap tiba-tiba bisa menampilkan tari salsa dan Gangnam Style (saya juga gak nyangka kok mau-maunya saya ber-gangnam style alias tarian ala naik kuda :D) Namun, tidak saya pungkiri peserta-peserta dari unit eselon I lain juga menampilkan PBB indah yang berdurasi lebih kurang 5 menit dengan indah dan memukau . Waah benar-benar pertandingan yang seru.

Selesai pertandingan gerak jalan indah, dilanjutkan dengan penampilan kolone senjata dari Bea Cukai. Wwaah mereka ini yang selama latihan sering kami ganggu dengan teriakan-teriakan sok histeris ternyata juga tampil dengan gagah nyaris tidak ada kesalahan.

Ditampilkan pula Marching Band yang sangat Waw dari MBBC (Marching Band Bea Cukai). Kalau boleh jujur hari itu pertama kali saya melihat penampilan Marching Band secara Live.. speechless keren abis ah nyesel kenapa dulu gak pernah ikut ginian >.<. Tidak lupa penampilan luar biasa dari para penerjun payung (ini juga pertama kali saya liat terjun payung secara live) yang membawa bendera Nilai-Nilai Kementerian Keuangan
1.       Integritas
2.       Profesionalisme
3.       Sinergi
4.       Pelayanan
5.       Kesempurnaan
Acara hari itu tanggal (21 Oktober 2012) ditutup dengan pengumuman pemenang lomba gerak jalan indah. Kami pun bersorak sorai ketika nama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai disebut sebagai juara pertama. Lagu gangnam style langsung diputar dan spontan kami beserta hampir semua penonton yang hadir menari ala gangnam style dibawah guyuran semprotan air dari mobil sejenis pemadam kebakaran. Pak Menteri Keuangan dan Pak Dirjen Bea dan Cukai memberikan selamat kepada kami. Wiih gak terbayang bisa bersalaman dengan para pembesar-pembesar di Republik ini.
Pemenang Lomba Gerak Jalan Indah Hari Oeang ke-66 (berikut videonya) :D
Juara 2 Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
http://www.youtube.com/watch?v=sB7ota0mSEU
Juara 3 Direktorat Jenderal Pajak
 http://www.youtube.com/watch?v=oIFOlr_9Q80
  
             Dan hari ini tanggal 30 Oktober 2012 adalah Hari Oeang Republik Indonesia yang ke-66 sekaligus hari terakhir dari rangkaian pertandingan menyambut Hari Oeang. Upacara pun dilaksanakan di Kantor Pusat Kementerian Keuangan RI yang sekaligus dilaksanakan lomba barisan pleton upacara. Dan Pemenang Lomba Barisan Peleton Upacara Hari-Oeang ke-66 adalah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai!! Waah semakin bangga dengan DJBC.

Selamat Hari Oeang Republik Indonesia ke-66. Selamat kepada para pemenang rangkaian lomba dan pertandingan Hari Oeang. Selamat untuk DJP yang berhasil mendapat juara umum dengan 5 emas yang diikuti oleh DJBC yang berhasil memperoleh 4 medali emas. Semoga semakin terjalin persaudaraan diantara kita semua. Semoga Kementerian Keuangan semakin jaya. Dan rakyat Indonesia semakin sejahtera. Amiin.