Label

Senin, 05 November 2012

Menjadi Layak untuk Dicinta

Pernah gak kita ingin dicintai oleh seseorang? Pernah ga kita berharap diperjuangkan oleh seseorang untuk dimiliki? Tanpa mikir emangnya seberapa berharga sih kita ini? Tanpa mikir seberapa layak sih kita untuk dicintai dan diperjuangkan.

Seharusnya kita atau mungkin saya lebih tepatnya, mengukur diri atau lebih halusnya memantaskan diri terlebih dahulu. Jadi orang yang berharga yang layak untuk dicinta pantas untuk diperjuangkan memilikinya. Bukan layak karena kita merasa layak. Tapi layak yang sebenar-benarnya layak. (kusut :P) 

Gimana sih caranya jadi layak untuk dicintai? Jadi berharga. Jadi bernilai. Jadi seseorang yang pantas untuk diperjuangkan. Apakah tergantung kita ingin bernilai untuk siapa? Jangan. Jangan tergantung. Pakailah ukuran yang pasti. ukuran Allah.

Bernilai di mata Allah adalah dengan amar maruf nahi munkar.. Bernilai dimata manusia adalah bermanfaat untuk manusia lainnya membantu demi kebaikan.. Bernilai dimata (calon) pendamping adalah menjaga kesucian diri dari yang bukan muhrim.. Bernilai dimata suami adalah menjadi istri shalihah pintar mengurus keluarga dan menyenangkan suami. (waah gak nyangka bisa ngetik gini :P)

Misalnya kita ingin segera ada yang meminang kita. Yah umur-umur segini emang lagi marak-maraknya temen-temen pada nyebar undangan yah. Tapi apa kita udah layak untuk jadi seorang istri? Lah ngupas mangga aja masi gak bener, masih sering kulitnya ga kekupas bersih misalnya. (pengalaman pribadi mel? :D )
Terus kalau udah jadi istri berarti udah siap juga jadi seorang ibu. Apa beneran udah siap? Apa beneran udah layak jadi seorang ibu yang baik untuk anak-anak kita kelak? Lah ngadepin temen yang aneh aja masih suka emosian. Kan mesti banget tuh punya ilmu kesabaran tingkat tinggi buat mendidik anak. Buat menghasilkan anak yang shalih dan shalihah serta berguna bagi nusa dan bangsa.

Memang sih kalau ditanya siap mah susah. Rasanya gak akan pernah siap. Makanya itu kita harus bersiap-siap. Iya bersiap-siap.

Bukan hal yang mudah untuk memantaskan diri karena standar pantas setiap orang memang berbeda-beda. Ada yang ingin dapet jodoh yang ganteng lah yang cantik lah. Kalau dipikir-pikir urusan fisik mah gak akan ada habisnya. Seganteng-gantengnya Tomingse pasti ada yang lebih ganteng lagi. Secantik-cantiknya Luna Maya atau Putri Ajang Kecantikan sekalipun pasti ada yang lebih cantik lagi.

Terus gimana nih? yah tampil apa adanya jaga kebersihan rajin senyum udah itu aja kalau ngomongin fisik mah. Kalau mau lebih bagus lagi, rajin wudhu, rajin Dhuha, rajin Tahajjud, rajin puasa sunah, hiasi bibir dengan rajin dzikir, indahkan mata dengan rajin baca Al-Quran.  Insya Allah kecantikan dari dalam akan memancar. Kalau yang wanita pake hijab biar layak dicinta sama pria baik-baik. :)

Kalau memantaskan diri biar dapet orang yang baik ya jadi orang baik. Jarang banget ada orang jahat pemabok, tukang judi, tukang tato, tukang zina berjodoh sama muslimah shalihah. Kalaupun ada ya paling adanya di film-film ya gak?

Terkadang mikir apa harus jadi lebih centil lebih genit lebih perhatian sama lawan jenis biar dapet jodoh. Astaghfirullah salah banget sampe kepikiran begitu. Gak, gak perlu kayak gitu cukup jadilah wanita baik-baik yang bisa menjaga harga diri dan kehormatan dari pria-pria yang belum halal. Pria yang baik pasti tau mana yang baik buat dirinya. Gak perlu memaksakan diri untuk jadi genit, centil, cari perhatian, atau sok perhatian dll. Toh kalau udah halal nanti juga bisalah jadi so sweet dengan sendirinya. Udah kodratnya wanita kok emang manja-manja perhatian gitu. Nanti kalau udah halal juga bakal masakin suami kan. Gak mungkin engga. Ya kan.? :P

Yah wanita-wanita yang genit + centil untuk laki-laki yang genit + centil dan wanita wanita yang baik lagi menjaga diri untuk laki-laki yang baik lagi menjaga diri. Sepakat? :))
Karena harimau jodohnya harimau, ayam jodohnya ayam, kelinci jodohnya kelinci, semut jodohnya semut. Ya gitu makhluk yang sejenis akan berjodoh dengan makhluk lawan jenis yang sejenisnya. (nahloh ribet :P)

Yah intinya diinikmatin aja proses dari menanti, jatuh hati, taaruf, patah hati, menanti lagi. Jangan lupa terus berdoa dan memantaskan diri.
Kalau kita emang pantas dan layak dimiliki pasti ada yang sedang galau menanti dan berupaya untuk memiliki kita. Kalau kita emang layak diperjuangkan pasti akan ada yang memperjuangkan cintanya pada kita. Dan harus diingat juga, kalau si-dia yang kita harapkan tetap tidak berupaya untuk memiliki kita atau tidak maksimal memperjuangkan kita berarti Allah sudah menyiapkan seseorang yang lebih baik dan layak untuk kita. Kembali ke takdir bahwa Allah memang sudah menetapkan jodoh kita dan tugas kita adalah menjadi layak dicinta, dan siap saat waktu itu tiba. Amiin ya Rabbal Alamiin.

Yuk terus belajar, memperbaiki diri dan berupaya untuk menjadi layak dicinta oleh seseorang yang layak :))

Bismillahirohmanirrohiim